Pesona Jaman (Pangan Enak, sehat Olahan Suryakencana Jajanan Aman)

  • Posted by wendiz on 2024-01-29 12:02:29
SDN Suryakencana CBM - Pesona Jaman (Pangan Enak, sehat Olahan Suryakencana Jajanan Aman)

Pesona Jaman (Pangan Enak, sehat Olahan Suryakencana Jajanan Aman)

Sampah menjadi masalah serius yang harus ditangani oleh pemerintah dan masyarakat. Sampah dapat merusak lingkungan yang berakibat terjadinya pencemaran lingkungan. Hal tersebut dapat dibuktikan dari observasi yang dilakukan salah satu sekolah unggulan di Kota Sukabumi yaitu Sekolah Dasar Negeri Suryakencana CBM bahwa jenis sampah yang ada di lingkungan SDN Suryakencana CBM terdiri atas sampah organic, anorganik dan B3. SDN Suryakencana CBM merupakan sekolah Adiwiyata yang memiliki banyak tumbuhan hijau di sekitar lingkungan sekolah dan juga termasuk sekolah sehat yang memiliki beberapa kantin sehat. Maka salah satu penghasil sampah dilingkungan sekolah paling besar adalah sampah organik yang berasal dari tumbuhan dan sisa makanan atau jajana para siswa. Untuk itu, Penanaman kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dari sampah nampak diwujudkan dalam bentuk penyediaan tempat sampah di setiap area terbuka sekolah dan di depan ruangan kelas. Hal ini menjadi salah satu solusi untuk bisa menanggulangi masalah sampah yang ada di sekitar sekolah. Maka dari itu, perlu diwujudkan agen-agen perubahan yang dapat mengolah sampah menjadi bentuk lain yang lebih bermanfaat dan ramah lingkungan, salah satunya ialah mengubah sampah menjadi pupuk kompos organik. Namun, tidak cukup sampai disana hasil dari tindak lanjut pengelolaan sampah yang berbentuk kompos ini ditindaklanjuti dengan hadirnya inovasi “PESONA JAMAN” dimana hasil dari penggunaan kompos ini,dipergunakan untuk memuupuk tanaman-tanaman yang ada di sekitar sekolah. Dan pupuk kompos inipun digunakan di area green house. Sehingga tanaman yang diberi pupuk kompos ini menjadi subr dan menghasilkan buah-buahan dan juga sayur-sayuran. Buah dan sayur hasil tanam dari green house ini dapat di produksi menjadi jajanan sehat bagi para siswa di sekolah dengan nilai jual yang baik dan bisa mendapat keuntungan dari hasil penjualan produksi yang telah dilakukan.

IDE INOVATIF

Sampah menjadi salah satu persoalan lingkungan terbesar di dunia. Bahkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan menyebutkan sejak tahun 2005 hingga 2016 telah terjadi peningkatan komposisi sampah dari 11% menjadi 16%. Sekolah Dasar Negeri Suryakencana CBM ini mempunyai ± 900 orang siswa dan memiliki Tenaga pendidik dan kependidikan sebanyak 50 orang dan penjaga sekolah terdiri dari 4 orang dan 2 orang tenaga security. Keseharian siswa SDN Suryakencana CBM disini untuk memenuhi kebutuhan makanan disediakan pada tiga kantin. Setiap jam istirahat siswa jajan di kantin yang ada didalam lokasi sekolah. Sampah di sekolah ini sudah mulai terkelola dengan baik. Di sekolah ini disediakan tiga tempat sampah yang terletak di sudut sekolah. Semua jenis sampah terkumpul dalam satu tempat sampah tersebut seperti sampah plastik bekas bungkus makanan, sampah kertas dari sisa bagian administrasi, sampah daun-daun dari pepohonan yang gugur setiap harinya. Diperkirakan ada sekitar 25 kg sampah yang terdiri dari 70 % sampah organik dan 30% sampah non organik setiap hari yang menumpuk di sekolah tersebut. Umtuk mengatasi permasalahan tersebut , Sekolah ini mempunyai program pendidikan karakter dalam upaya mendidik siswa untuk mencintai lingkungan dengan menjaga kebersihan dan menanamkan nilai manfaat dari kondisi lingkungan. Salah satu diantaranya adalah bagaimana mengelola sampah menjadi pupuk organik yang mempunyai nilai tambah dan dapat diaplikasikan kembali. Berdasarkan program tersebut kami dari segenap tenaga pendidik memberikan inovasi unggulan dengan nama “PESONA JAMAN” sebagai bentuk pengelolaan dan daur ulang sampah organik menjadi kompos, dimana kompos tersebut akan kembali dipergunakan pada tanaman Green House sekolah dan buah hasil tanam dari green house tersebut baik itu berupa buah dan sayur dari akan diproduksi dan dipasarkan baik dijual secara langsung di kantin sekolah maupun secara online sehingga dapat membuahkan nilai jual dan keuntungan dari hasil penjualan yang telah dilakukan.

Alur Inovasi PESONA JAMAN : Green House -> Hasil Tanam -> Proses Produksi -> Pemasaran (Kantin dan Online) ->Laba Hasil Penjualan -> Green House

alur pesona jaman

Adapun tujuan dari inovasi “Pesona Jaman” Tersebut :

Dalam bidang Pendidikan :

(1) Untuk memberikan pengetahuan kepada siswa dan siswi SDN Suryakencana CBM tentang sampah, apabila sampah-sampah dibiarkan akan menimbulkan berbagai penyakit dan dapat mencemari lingkungan.

(2) Mengurangi dampak pencemaran lingkungan oleh sampah.

(3) Memberi ketrampilan pada siswa SDN Suryakencana CBM mengolah sampah organik menjadi kompos).

(4)Meningkatkan kreativitas siswa SDN Suryakencana CBM mengolah sampah organik menjadi kompos dan untuk sampah anorganik dibuat ecobricks

(5) Memberikan pengalaman kepada siswa tentang cara merawat tanaman di Green House. Dalam bidang ekonomi : Mendapatkan laba dari penjualan yang telah dilakukan sedangkan

Dalam bidang Kesehatan : Mengurangi dan meminimalisir jajanan yang tidak sehat dan memenuhi gizi seimbang yang dibutuhkan anak-anak sekolah dasar yang akan menjadi generasi penerus bangsa.

Dalam bidang Budaya :

1. Memupuk budaya cinta lingkungan dengan merawat tanaman

2. Menanamkan kecintaan siswa terhadap lingkungan

SIGNIFIKASI

Sebelum adanya inovasi “Pesona Jaman” pengelolaan sampah hanya sebatas sampai pembuatan kompos dan pemanfaatan kompos pada media tanam saja. Namun dengan adanya inovasi ini memberikan dampak yang signifikan sebagai upaya dan tindak lanjut dari penggunaan atau pemanfaatan dari kompos yang telah dibuat sebagai pupuk tanaman yang terdapat di Green House. Maka dari hasil panen tanaman green house tersebut kemudian diproduksikan kembali oleh para penjual makanan dikantin dengan produk makanan sehat sehingga dapat memberikan nilai jual dengan keuntungan yang telah diperoleh dari hasil keuntungan tersebut kemudian diputarkan kembali untuk keperluan Green house itu sendiri, baik berupa pupuk atau vitamin tanaman dan bibit tanaman yang baru.

KONTRIBUSI TERHADAP CAPAIAN SGDs/TPB

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, B3, dan Peran Serta Masyarakat yang didampingi oleh Kepala Seksi Pengelelolaan Sampah, Deni Denhari, dan Kepala Seksi Limbah B3, Jarry Nugraha, menerangkan bahwa saat ini terjadi kenaikan produksi sampah di Kota Sukabumi yang mencapai sekitar 180 ton/hari, jumlah produksi sampah per hari, 46,6 % diantaranya merupakan sampah organik yang bisa didaur ulang. Menyikapi hal ini, pelaksanaan inovasi “Pesona Jaman” Ini dapat menjadi salah satu solusi upaya pengurangan jumlah sampah organik yang menjadi salah satu permasalahan dikota Sukabumi dan inovasi “PESONA JAMAN” ini mampu meningkatkan kreativitas siswa dalam menjaga keindahan lingkungan dengan mengelola tanaman yang terdapat dalam green house dan melakukan pengolahan hasil tanam yang dapat diperjual belikan kembali di kantin sekolah.

KONTRIBUSI TERHADAP KINERJA DAERAH KOTA SUKABUMI

Capaian kinerja daerah yang dapat dicapai dari inovasi ini adalah peningkatan jumlah penghasilan sebagai nilai jual dari laba yang telah diperoleh dari penjualan sebagai hasi dari produksi tanaman green House berupa produk makanan yang telah diperjual belikan

ADAPTABILITAS

Penerapan pengelolaan sampah untuk dijadikan kompos ini sudah diterapkan diberbagai sekolah dikota Sukabumi, namun untuk tingkat lanjut dari hasil kompos tersebut belum terlaksana dengan baik.

KEBERLANJUTAN

Untuk pengolahan kompos dari sisa makanan dan tumbuhan itu sendiri sudah serlalu dilakasanakan oleh para kader lingkungan yang anggotanya adalah para kader perwakilan dari tiap kelas yang mengikuti ekstrakurikuler kader lingkungan, kemudian penggunaan kompos hasil dari pengelolaan sampah tersebut sudah selalu dipergunakan untuk membantu kesuburan tanaman, hasil buah dan sayur sebagai hasil dari panen Green house itu sendiri sudah mulai diproduksi dan dilakukan pemasaran baik melalui penjualan online maupun di kantin sekolah Kemudian untuk sampah yang bersifat anorganik dapat diolah juga menjadi berbagai bentuk kerajinan tangan seperti tas dompet dan bahkan baju yang terbuat dari berbagai jenis sampah yang telah dikreasikan.

KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN

Yang terlibat dalam pelaksanaan inovasi ini adalah seluruh warga sekolah SDN Suryakencana CBM, baik kepala sekolah, guru, siswa dan pedagang kantin. Adapun pemangku kepentingan yang berkaitan dengan inovasi ini adalah : 1. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Jawa Barat Peran : BPOM ini ikut turun berperan serta dalam membantu mengawasi dan meninjau Kembali 4K (Kebersihan, Keamanan, Kesehatan danKehalalan Pangan) 2. Dinas pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi Peran : Memberikan dukungan terhadap aktivitas siswa yang peduli dan inta terhadap lingkungan. 3. Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Peran : Berperan dalam mengawasi Kesehatan bahan dasar pangan dan keseimbangan kebutuhan gizi yang sesuai untuk anak sekolah 4. Kepala Sekolah, komite sekolah, guru 5. Petugas Kantin Peran : Membantu mendistribusikan hasil panen yang telah di olah oleh siswa dengan memperjual belikan kepada warga sekolah. 6. Ekstrakurikuler Kader Lingkungan Peran : Ekstrakurikuler kader lingkungan ini beranggotakan anak-anak SDN Suryakencana CBM yang berperan dalam aksi penggerak cinta lingkungan, dalam inovasi ini mereka bergerak untuk aktif berkontribusi memproduksikan jajanan sehat baik itu proses memetik buah dan sayur hasil panen dan sampai kedalam pengolahan buah dan sayur yang telah dipanen tersebut. 7. Seluruh Siswa – siswi SDN Suryakencana CBM Siswa siswi SDN Suryakencana CBM ini berkontribusi sebagai konsumen dari

Link Dokumentasi

https://youtu.be/dSHMDo8bacE

Pesona Jaman

 

Pesona Jaman

 

Pesona Jaman

 

Pesona Jaman

Latest Post

Text Widget with Image

Donec vulputate diam eu elit molestie eu gravida ante laoreet. Donec vulputate Donec vulputate diam eu elit molestie molestie eu gravida ante laoreet Donec vulputate diam eu elit molestie eu gravida ante laoreet.

© 2018 Wendiz@SDN Suryakencana CBM. All rights reserved.